Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 08:13:18【Tempat Makan】351 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(92227)
Artikel Terkait
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
- Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun
- Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG
- Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak
- PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan
- Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas
- Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
- Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
- Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?
- Menemukan Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG

Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan

Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya

Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam

DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir

3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia

Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG

Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi